Sunday, February 8, 2009

Halal-Haram

Menentukan Halal-Haram Semata-Mata Hak Allah

DASAR kedua: Bahwa Islam telah memberikan suatu batas wewenang untuk menentukan halal dan haram, yaitu dengan melepaskan hak tersebut dari tangan manusia, betapapun tingginya kedudukan manusia tersebut dalam bidang agama maupun duniawinya. Hak tersebut semata-mata ditangan Allah.

Bukan pastor, bukan pendeta, bukan raja dan bukan sultan yang berhak menentukan halal-haram. Barangsiapa bersikap demikian, berarti telah melanggar batas dan menentang hak Allah dalam menetapkan perundang-undangan untuk ummat manusia. Dan barangsiapa yang menerima serta mengikuti sikap tersebut, berarti dia telah menjadikan mereka itu sebagai sekutu Allah, sedang pengikutnya disebut "musyrik".

Firman Allah:

"Apakah mereka itu mempunyai sekutu yang mengadakan agama untuk mereka, sesuatu yang tidak diizinkan Allah?" (as-Syura: 21)

Al-Quran telah mengecap ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang telah memberikan kekuasaan kepada para pastor dan pendeta untuk menetapkan halal dan haram, dengan firmannya sebagai berikut:

"Mereka itu telah menjadikan para pastor dan pendetanya sebagai tuhan selain Allah; dan begitu juga Isa bin Maryam (telah dituhankan), padahal mereka tidak diperintah melainkan supaya hanya berbakti kepada Allah Tuhan yang Esa, tiada Tuhan melainkan Dia, maha suci Allah dari apa-apa yang mereka sekutukan." (at-Taubah: 31)

'Adi bin Hatim pada suatu ketika pernah datang ke tempat Rasulullah --pada waktu itu dia lebih dekat pada Nasrani sebelum ia masuk Islam-- setelah dia mendengar ayat tersebut, kemudian ia berkata: Ya Rasulullah Sesungguhnya mereka itu tidak menyembah para pastor dan pendeta itu.

Maka jawab Nabi s.a.w.:

"Betul! Tetapi mereka (para pastor dan pendeta) itu telah menetapkan haram terhadap sesuatu yang halal, dan menghalalkan sesuatu yang haram, kemudian mereka mengikutinya. Yang demikian itulah penyembahannya kepada mereka." (Riwayat Tarmizi)

"Memang mereka (ahli kitab) itu tidak menyernbah pendeta dan pastor, tetapi apabila pendeta dan pastor itu menghalalkan sesuatu, mereka pun ikut menghalalkan juga; dan apabila pendeta dan pastor itu mengharamkan sesuatu, mereka pun ikut mengharamkan juga."

Orang-orang Nasrani tetap beranggapan, bahwa Isa al-Masih telah memberikan kepada murid-muridnya --ketika beliau naik ke langit-- suatu penyerahan (mandat) untuk menetapkan halal dan haram dengan sesuka hatinya. Hal ini tersebut dalam Injil Matius 18:18 yang berbunyi sebagai berikut: "Sesungguhnya aku berkata kepadamu, barang apa yang kamu ikat di atas bumi, itulah terikat kelak di sorga; dan barang apa yang kamu lepas di atas bumi, itupun terlepas kelak di sorga."

Al-Quran telah mengecap juga kepada orang-orang musyrik yang berani mengharamkan dan menghalalkan tanpa izin Allah, dengan kata-katanya sebagai berikut:

"Katakanlah! Apakah kamu menyetahui apa-apa yang Allah telah turunkan untuk kamu daripada rezeki, kemudian dijadikan sebagian daripadanya itu, haram dan halal; katakanlah apakah Allah telah memberi izin kepadamu, ataukah memang kamu hendak berdusta atas (nama) Allah?"(Yunus: 59)

Dan firman Allah juga:

"Dan jangan kamu berani mengatakan terhadap apa yang dikatakan oleh lidah-lidah kamu dengan dusta; bahwa ini halal dan ini haram, supaya kamu berbuat dusta atas (nama) Allah, sesungguhnya orang-orang yang berani berbuat dusta atas (nama) Allah tidak akan dapat bahagia." (an-Nahl: 116)

Dari beberapa ayat dan Hadis seperti yang tersebut di atas, para ahli fiqih mengetahui dengan pasti, bahwa hanya Allahlah yang berhak menentukan halal dan haram, baik dalam kitabNya (al-Quran) ataupun melalui lidah RasulNya (Sunnah). Tugas mereka tidak lebih, hanya menerangkan hukum Allah tentang halal dan haram itu. Seperti firmanNya:

"Sungguh Allah telah menerangkan kepada kamu apa yang Ia haramkan atas kamu." (al-An'am: 119)

Para ahli fiqih sedikitpun tidak berwenang menetapkan hukum syara' ini boleh dan ini tidak boleh. Mereka, dalam kedudukannya sebagai imam ataupun mujtahid, pada menghindar dari fatwa, satu sama lain berusaha untuk tidak jatuh kepada kesalahan dalam menentukan halal dan haram (mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram).

Imam Syafi'i dalam al-Um5 meriwayatkan, bahwa Qadhi Abu Yusuf, murid Abu Hanifah pernah mengatakan: "Saya jumpai guru-guru kami dari para ahli ilmu, bahwa mereka itu tidak suka berfatwa, sehingga mengatakan: ini halal dan ini haram, kecuali menurut apa yang terdapat dalam al-Quran dengan tegas tanpa memerlukan tafsiran.

Kata Imam Syafi'i selanjutnya, Ibnu Saib menceriterakan kepadaku dari ar-Rabi' bin Khaitsam --dia termasuk salah seorang tabi'in yang besar-- dia pernah berkata sebagai berikut: "Hati-hatilah kamu terhadap seorang laki-laki yang berkata: Sesungguhnya Allah telah menghalalkan ini atau meridhainya, kemudian Allah berkata kepadanya: Aku tidak menghalalkan ini dan tidak meridhainya. Atau dia juga berkata: Sesungguhnya Allah mengharamkan ini kemudian Allah akan berkata: "Dusta engkau, Aku samasekali tidak pernah mengharamkan dan tidak melarang dia."

Imam Syafi'i juga pernah berkata: Sebagian kawan-kawanku pernah menceriterakan dari Ibrahim an-Nakha'i --salah seorang ahli fiqih golongan tabi'in dari Kufah-- dia pernah menceriterakan tentang kawan-kawannya, bahwa mereka itu apabila berfatwa tentang sesuatu atau melarang sesuatu, mereka berkata: Ini makruh, dan ini tidak apa-apa. Adapun yang kalau kita katakan: Ini adalah halal dan ini haram, betapakah besarnya persoalan ini!

Demikianlah apa yang diriwayatkan oleh Abu Yusuf dari salafus saleh yang kemudian diambil juga oleh Imam Syafi'i dan diakuinya juga. Hal ini sama juga dengan apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Muflih dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: "Bahwa ulama-ulama salaf dulu tidak mau mengatakan haram, kecuali setelah diketahuinya dengan pasti."

Kami dapati juga imam Ahmad, misalnya, kalau beliau ditanya tentang sesuatu persoalan, maka ia menjawab: Aku tidak menyukainya, atau hal itu tidak menyenangkan aku, atau saya tidak senang atau saya tidak menganggap dia itu baik.

Cara seperti ini dilakukan juga oleh imam-imam yang lain seperti Imam Malik, Abu Hanifah dan lain-lain.

Mengharamkan yang Halal dan Menghalalkan yang Haram Sama dengan Syirik

KALAU Islam mencela sikap orang-orang yang suka menentukan haram dan halal itu semua, maka dia juga telah memberikan suatu kekhususan kepada mereka yang suka mengharamkan itu dengan suatu beban yang sangat berat, karena memandang, bahwa hal ini akan merupakan suatu pengungkungan dan penyempitan bagi manusia terhadap sesuatu yang sebenarnya oleh Allah diberi keleluasaan. Di samping hal tersebut memang karena ada beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh sementara ahli agama yang berlebihan.

Nabi Muhammad sendiri telah berusaha untuk memberantas perasaan berlebihan ini dengan segala senjata yang mungkin. Di antaranya ialah dengan mencela dan melaknat orang-orang yang suka berlebih-lebihan tersebut, yaitu sebagaimana sabdanya:

"Ingatlah! Mudah-mudahan binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan itu." (3 kali). (Riwayat Muslim dan lain-lain)

Dan tentang sifat risalahnya itu beliau tegaskan:

"Saya diutus dengan membawa suatu agama yang toleran." (Riwayat Ahmad)

Yakni suatu agama yang teguh dalam beraqidah dan tauhid, serta toleran (lapang) dalam hal pekerjaan dan perundang-undangan. Lawan daripada dua sifat ini ialah syirik dan mengharamkan yang halal. Kedua sifat yang akhir ini oleh Rasulullah s.a.w. dalam Hadis Qudsinya dikatakan, firman Allah:

"Aku ciptakan hamba-hambaKu ini dengan sikap yang lurus, tetapi kemudian datanglah syaitan kepada mereka. Syaitan ini kemudian membelokkan mereka dari agamanya, dan mengharamkan atas mereka sesuatu yang Aku halalkan kepada mereka, serta mempengaruhi supaya mereka mau menyekutukan Aku dengan sesuatu yang Aku tidak turunkan keterangan padanya." (Riwayat Muslim)

Oleh karena itu, mengharamkan sesuatu yang halal dapat dipersamakan dengan syirik. Dan justeru itu pula al-Quran menentang keras terhadap sikap orang-orang musyrik Arab terhadap sekutu-sekutu dan berhala mereka, dan tentang sikap mereka yang berani mengharamkan atas diri mereka terhadap makanan dan binatang yang baik-baik, padahal Allah tidak mengizinkannya. Diantaranya mereka telah mengharamkan bahirah (unta betina yang sudah melahirkan anak kelima), saibah (unta betina yang dinazarkan untuk berhala), washilah (kambing yang telah beranak tujuh) dan ham (Unta yang sudah membuntingi sepuluh kali; untuk ini dikhususkan buat berhala).

Orang-orang Arab di zaman Jahiliah beranggapan, kalau seekor unta betina beranak sudah lima kali sedang anak yang kelima itu jantan, maka unta tersebut kemudian telinganya dibelah dan tidak boleh dinaiki. Mereka peruntukkan buat berhalanya. Karena itu tidak dipotong, tidak dibebani muatan dan tidak dipakai untuk menarik air. Mereka namakan unta tersebut al-Bahirah yakni unta yang dibelah telinganya.

Dan kalau ada seseorang datang dari bepergian, atau sembuh dari sakit dan sebagainya dia juga memberikan tanda kepada seekor untanya persis seperti apa yang diperbuat terhadap bahirah itu. Unta tersebut mereka namakan saibah.

Kemudian kalau ada seekor kambing melahirkan anak betina, maka anaknya itu untuk yang mempunyai; tetapi kalau anaknya itu jantan, diperuntukkan buat berhalanya. Dan jika melahirkan anak jantan dan betina, maka mereka katakan: Dia telah sampai kepada saudaranya; oleh karena itu yang jantan tidak disembelih karena diperuntukkan buat berhalanya. Kambing seperti ini disebut washilah.

Dan jika seekor binatang telah membuntingi anak-anaknya, maka mereka katakan: Dia sudah dapat melindungi punggungnya. Yakni binatang tersebut tidak dinaiki, tidak dibebani muatan dan sebagainya. Binatang seperti ini disebut al-Haami.

Penafsiran dan penjelasan terhadap keempat macam binatang ini banyak sekali, juga berkisar dalam masalah tersebut

Al-Quran bersikap keras terhadap sikap pengharaman ini, dan tidak menganggap sebagai suatu alasan karena taqlid kepada nenek-moyangnya dalam kesesatan ini. Firman Allah:

"Allah tidak menjadikan (mengharamkan) bahirah, saibah, washilah dan ham, tetapi orang-orang kafirlah yang berbuat dusta atas (nama) Allah, dan kebanyakan mereka itu tidak mau berfikir. Dan apabila dikatakan kepada mereka: Mari kepada apa yang telah diturunkan Allah dan kepada Rasul, maka mereka menjawab: Kami cukup menirukan apa yang kami jumpai pada nenek-nenek moyang kami; apakah (mereka tetap akan mengikutinya) sekalipun nenek-nenek moyangnya itu tidak berpengetahuan sedikitpun dan tidak terpimpin?" (al-Maidah : 103-104)

Dalam surah al-An'am ada semacam munaqasyah (diskusi) mendetail terhadap prasangka mereka yang telah mengharamkan beberapa binatang, seperti: unta, sapi, kambing biri-biri dan kambing kacangan.

Al-Quran membawakan diskusi tersebut dengan suatu gaya bahasa yang cukup dapat mematikan, akan tetapi dapat membangkitkan juga.

Kata al-Quran:

"Ada delapan macam binatang; dari kambing biri-biri ada dua, dan dari kambing kacangan ada dua pula; katakanlah (Muhammad): Apakah kedua-duanya yang jantan itu yang diharamkan, atau kedua-duanya yang betina ataukah semua yang dikandung dalam kandungan yang betina kedua-duanya? (Cobalah) beri penjelasan aku dengan suatu dalil, jika kamu orang-orang yang benar! Begitu juga dari unta ada dua macam,- dan dari sapi ada dua macam juga; katakanlah (Muhammad!) apakah kedua-duanya yang jantan itu yang diharamkan, ataukah kedua-duanya yang betina?" (al-An'am: 143-144)

Di surah al-A'raf pun ada juga munaqasyah tersebut dengan suatu penegasan keingkaran Allah terhadap orang-orang yang suka mengharamkan dengan semaunya sendiri itu; di samping Allah menjelaskan juga beberapa pokok binatang yang diharamkan untuk selamanya. Ayat itu berbunyi sebagai berikut:

"Katakanlah! Siapakah yang berani mengharamkan perhiasan Allah yang telah diberikan kepada hamba-hambaNya dan beberapa rezeki yang baik itu? Katakanlah! Tuhanku hanya mengharamkan hal-hal yang tidak baik yang timbul daripadanya dan apa yang tersembunyi dan dosa dan durhaka yang tidak benar dan kamu menyekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak turunkan keterangan padanya dan kamu mengatakan atas (nama) Allah dengan sesuatu yang kamu tidak mengetahui." (al-A'raf: 32-33)

Seluruh munaqasyah ini terdapat pada surah-surah Makiyyah yang diturunkan demi mengkukuhkan aqidah dan tauhid serta ketentuan di akhirat kelak. Ini membuktikan, bahwa persoalan tersebut, dalam pandangan al-Quran, bukan termasuk dalam kategori cabang atau bagian, tetapi termasuk masalah-masalah pokok dan kulli.

Di Madinah timbul di kalangan pribadi-pribadi kaum muslimin ada orang-orang yang cenderung untuk berbuat keterlaluan, melebih-lebihkan dan mengharamkan dirinya dalam hal-hal yang baik. Untuk itulah maka Allah menurunkan ayat-ayat muhkamah (hukum) untuk menegakkan mereka dalam batas-batas ketentuan Allah dan mengernbalikan mereka ke jalan yang lempang.

Di antara ayat-ayat itu berbunyi sebagai berikut:

"Hai orang-orang yang beriman: Janganlah kamu mengharamkan yang baik-baik (dari) apa yang Allah telah halalkan buat kamu, dan jangan kamu melewati batas, karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang suka melewati batas. Dan makanlah sebagian rezeki yang Allah berikan kepadamu dengan halal dan baik, dan takutlah kamu kepada Allah zat yang kamu beriman dengannya." (al-Maidah: 87-88)


Mengharamkan yang Halal akan Berakibat Timbulnya Kejahatan dan Bahaya

DI ANTARA hak Allah sebagai Zat yang menciptakan manusia dan pemberi nikmat yang tiada terhitung banyaknya itu, ialah menentukan halal dan haram dengan sesukanya, sebagaimana Dia juga berhak menentukan perintah-perintah dan syi'ar-syi'ar ibadah dengan sesukanya. Sedang buat manusia sedikitpun tidak ada hak untuk berpaling dan melanggar.

Ini semua adalah hak Ketuhanan dan suatu kepastian persembahan yang harus mereka lakukan untuk berbakti kepadaNya. Namun, Allah juga berbelas-kasih kepada hambaNya. Oleh karena itu dalam Ia menentukan halal dan haram dengan alasan yang ma'qul (rasional) demi kemaslahatan manusia itu sendiri. Justeru itu pula Allah tidak akan menghalalkan sesuatu kecuali yang baik, dan tidak akan mengharamkan sesuatu kecuali yang jelek.

Benar! Bahwa Allah pernah juga mengharamkan hal-hal yang baik kepada orang-orang Yahudi. Tetapi semua itu merupakan hukuman kepada mereka atas kedurhakaan yang mereka perbuat dan pelanggarannya terhadap larangan Allah. Hai ini telah dijelaskan sendiri oleh Allah dalam firman Nya:

"Dan kepada orang-orang Yahudi kami haramkan semua binatang yang berkuku, dan dari sapi dan kambing kami haramkan lemak-lemaknya, atau (lemak) yang terdapat di punggungnya, atau yang terdapat dalam perut, atau yang tercampur dengan tulang. Yang demikian itu kami (sengaja) hukum mereka lantaran kedurhakaan mereka, dan sesungguhnya kami adalah (di pihak) yang benar." (al-An'am: 146)

Di antara bentuk kedurhakaannya itu telah dijelaskan Allah dalam surah lain, yang antara lain berbunyi sebagai berikut:

"Sebab kezaliman yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi itu, maka kami haramkan atas mereka (makanan-makanan) yang baik yang tadinya telah dihalalkan untuk mereka; dan sebab gangguan mereka terhadap agama Allah dengan banyak; dan sebab mereka memakan harta riba padahal telah dilarangnya; dan sebab mereka memakan harta manusia dengan cara yang batil." (an-Nisa': 160-161)

Setelah Allah mengutus Nabi Muhammad, sebagai Nabi terakhir dengan membawa agama yang universal dan abadi, maka salah satu di antara rahmat kasih Allah kepada manusia, sesudah manusia itu matang dan dewasa berfikir, dihapusnya beban haram yang pernah diberikan Allah sebagai hukuman sementara yang bermotif mendidik itu, di mana beban tersebut cukup berat dan menegangkan leher masyarakat.

Kerasulan Nabi Muhammad ini telah disebutkan dalam Taurat, dan namanya pun sudah dikenal oleh ahli-ahli kitab, yaitu seperti yang disebutkan dalam al-Quran:

"Mereka (ahli kitab) itu mengetahui dia (nama Muhammad) tertulis di sisi mereka dalam Taurat dan Injil --dengan tugas-- untuk mengajak kepada kebajikan dan melarang daripada kemungkaran, dan menghalalkan kepada mereka yang baik-baik, dan mengharamkan atas mereka yang tidak baik, serta mencabut dari mereka beban mereka dan belenggu yang ada pada mereka." (al-A'raf: 157)

Di dalam Islam caranya Allah menutupi kesalahan, bukan dengan mengharamkan barang-barang baik yang lain, tetapi ada beberapa hal yang di antaranya ialah:

  1. Taubat dengan ikhlas (taubatan nasuha). Taubat ini dapat menghapuskan dosa bagaikan air jernih yang dapat menghilangkan kotoran.
  2. Dengan mengerjakan amalan-amalan yang baik, karena amalan-amalan yang baik itu dapat menghilangkan kejelekan.
  3. Dengan bersedekah (shadaqah) karena shadaqah itu dapat menghapus dosa, bagaikan air yang dapat memadamkan api.
  4. Dengan ditimpa oleh beberapa musibah dan percobaan, dimana musibah dan percobaan itu dapat meleburkan kesalahan-kesalahan, bagaikan daun pohon kalau sudah kering akan menjadi hancur.

Dengan demikian, maka dalan Islam dikenal, bahwa mengharamkan sesuatu yang halal itu dapat membawa satu keburukan dan bahaya. Sedang seluruh bentuk bahaya adalah hukumnya haram. Sebaliknya yang bermanfaat hukumnya halal. Kalau suatu persoalan bahayanya lebih besar daripada manfaatnya, maka hal tersebut hukumnya haram. Sebaliknya, kalau manfaatnya lebih besar, maka hukumnya menjadi halal.

Kaidah ini diperjelas sendiri oleh al-Quran, misalnya tentang arak, Allah berfirman:

"Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang hukumnya arak dan berjudi, maka jawablah: bahwa keduanya itu ada suatu dosa yang besar, di samping dia juga bermanfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya." (al-Baqarah: 219)

Dan begitu juga suatu jawaban yang tegas dari Allah ketika Nabi Muhammad ditanya tentang masalah halal dalam Islam. Jawabannya singkat Thayyibaat (yang baik-baik). Yakni segala sesuatu yang oleh jiwa normal dianggapnya baik dan layak untuk dipakai di masyarakat yang bukan timbul karena pengaruh tradisi, maka hal itu dipandang thayyib (baik, bagus, halal). Begitulah seperti yang dikatakan Allah dalam al-Quran:

"Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa saja yang dihalalkan untuk mereka? Maka jawablah: semua yang baik adalah dihalalkan buat kamu." (al-Maidah: 4)

Dan firmanNya pula:

"Pada hari ini telah dihalalkan untuk kamu semua yang baik." (al-Maidah: 5)

Oleh karena itu tidak layak bagi seorang muslim yang mengetahui dengan rinci tentang apa yang disebut jelek dan bahaya yang justeru karenanya hal tersebut diharamkan Allah, kemudian kadang-kadang dia akan menyembunyikan sesuatu yang mungkin nampak pada orang lain. Sebab kadang-kadang ada juga sesuatu kejelekan yang tidak tampak pada suatu masa, tetapi di waktu lain dia akan tampak. Waktu itu setiap mu'min harus mengatakan Sami'na Wa'athanaa (kami mendengarkan dan kami mematuhi).

Tidaklah kamu mengetahui, bahwa Allah telah mengharamkan daging babi, tetapi tidak seorang Islam pun yang mengerti sebab diharamkannya daging babi itu, selain karena kotor. Tetapi kemudian dengan kemajuan zaman, ilmu pengetahuan telah menyingkapkan, bahwa di dalam daging babi itu terdapat cacing pita dan bakteri yang membunuh.

Kalau sekiranya ilmu pengetahuan tidak membuka sesuatu yang terdapat dalam daging babi itu seperti tersebut di atas atau lebih dari itu, niscaya sampai sekarang ummat Islam tetap berkeyakinan, bahwa diharamkannya daging babi itu justeru karena najis (rijsun).

Contoh lain, misalnya Hadis Nabi yang mengatakan:

"Takutlah kamu kepada tiga pelaknat (tiga perkara yang menyebabkan seseorang mendapat laknat Allah), yaitu: buang air besar (berak) di tempat mata air, di jalan besar dan di bawah pohon (yang biasa dipakai berteduh)." (Riwayat Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim dan Baihaqi)

Pada abad-abad permulaan tidak seorang pun tahu selain hanya karena kotor, yang tidak dapat diterima oleh perasaan yang sehat dan kesopanan umum. Tetapi setelah ilmu pengetahuan mencapai puncak kemajuannya, maka akhirnya kita mengetahui, bahwa justeru tiga pelaknat di atas adalah memang sangat berbahaya bagi kesehatan umum. Dia merupakan pangkal berjangkitnya wabah penyakit anak-anak, seperti anchylostoma dan bilharzia.

Begitulah, setelah sinar ilmu pengetahuan itu dapat menembus dan meliputi lapangan yang sangat luas, maka kita menjadi makin jelas untuk mengetahui halal dan haram serta rahasia setiap hukum. Bagaimana tidak! Sebab dia adalah hukum yang dibuat oleh Zat yang Maha Tahu, Maha Bijaksana dan Maha Berbelas-kasih kepada hambaNya. Yaitu seperti yang difirmankan Allah dalam al-Quran:

"Allah mengetahui orang yang suka berbuat jahat dari pada orang yang berbuat baik; dan jika Allah mau, niscaya Ia akan beratkan kamu, karena sesungguhnya Allah Maha Gagah dan Maha Bijaksana." (al-Baqarah: 220)

Setiap yang Halal Tidak Memerlukan yang Haram

SALAH satu kebaikan Islam dan kemudahannya yang dibawakan untuk kepentingan ummat manusia, ialah "Islam tidak mengharamkan sesuatu kecuali di situ memberikan suatu jalan keluar yang lebih baik guna mengatasi kebutuhannya itu." Hal ini seperti apa yang diterangkan oleh Ibnul Qayim dalam A'lamul Muwaqqi'in 2: 111 dan Raudhatul Muhibbin halaman 10. Beliau mengatakan: Allah mengharamkan mereka untuk mengetahui nasib dengan membagi-bagikan daging pada azlam,8 tetapi di balik itu Ia berikan gantinya dengan doa istikharah. Allah mengharamkan mencari untung dengan menjalankan riba; tetapi di balik itu Ia berikan ganti dengan suatu perdagangan yang membawa untung. Allah mengharamkan berjudi, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa hadiah harta yang diperoleh dari berlomba memacu kuda, unta dan memanah. Allah juga mengharamkan sutera, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa aneka macam pakaian yang baik-baik, yang terbuat dari wool, kapuk dan cotton. Allah telah mengharamkan berbuat zina dan liwath, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa perkawinan yang halal. Allah mengharamkan minum minuman keras, tetapi dibalik itu Ia berikan gantinya berupa minuman yang lezat yang cukup berguna bagi rohani dan jasmani. Dan begitu juga Allah telah mengharamkan semua macam makanan yang tidak baik (khabaits), tetapi di balik itu Ia telah memberikan gantinya berupa makanan-makanan yang baik (thayyibat).

Begitulah, kalau kita ikuti dengan saksama seluruh hukum Islam ini, maka akan kita jumpai di situ, bahwa Allah s.w.t. tidak memberikan suatu kesempitan (baca haram) kepada hambanya, melainkan di situ juga dibuka suatu keleluasaan di segi lain. Karena Allah samasekali tidak menginginkan untuk mempersukar hambaNya dan membuat takut. Bahkan Ia berkehendak untuk memberikan kemudahan dan kebaikan serta betas-kasih kepada hambaNya. Sebagaimana difirmankan sendiri oleh Allah dalam al-Quran:

"Allah berkehendak akan menerangkan kepadamu dan memberikan petunjuk kepadamu tentang cara-cara (sunnah) yang dilakukan orang-orang sebelum kamu, dan Allah juga berkehendak untuk menerima taubatmu, dan Allah adalah Zat yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Allah berkehendak untuk menerima taubatmu, tetapi orang-orang yang mengikuti keinginan hawa nafsunya itu berkehendak untuk berpaling dengan palingan yang sangat. Allah (juga) berkehendak untuk memberikan keringanan kepadamu, sebab manusia itu dicipta dengan keadaan yang lemah." (an-Nisa': 26-27)

Apa Saja yang Membawa Kepada Haram adalah Haram

SALAH satu prinsip yang telah diakui oleh Islam, ialah: apabila Islam telah mengharamkan sesuatu, maka wasilah dan cara apapun yang dapat membawa kepada perbuatan haram, hukumnya adalah haram.

Oleh karena itu, kalau Islam mengharamkan zina misalnya, maka semua pendahuluannya dan apa saja yang dapat membawa kepada perbuatan itu, adalah diharamkan juga. Misalnya, dengan menunjukkan perhiasan, berdua-duaan (free love), bercampur dengan bebas, foto-foto telanjang (cabul), kesopanan yang tidak teratur (immoral), nyanyian-nyanyian yang kegila-gilaan dan lain-lain.

Dari sinilah, maka para ulama ahli fiqih membuat suatu kaidah: Apa saja yang membawa kepada perbuatan haram, maka itu adalah haram.

Kaidah ini senada dengan apa yang diakui oleh Islam; yaitu bahwa dosa perbuatan haram tidak terbatas pada pribadi si pelakunya itu sendiri secara langsung, tetapi meliputi daerah yang sangat luas sekali, termasuk semua orang yang bersekutu dengan dia baik melalui harta ataupun sikap. Masing-masing mendapat dosa sesuai dengan keterlibatannya itu. Misalnya tentang arak, Rasulullah s.a.w. melaknat kepada yang meminumnya, yang membuat (pemeras), yang membawanya, yang diberinya, yang menjualnya dan seterusnya. Nanti insya Allah akan kami sebutkan.

Begitu juga dalam soal riba, akan dilaknat orang yang memakannya, yang memberikannya, penulisnya dan saksi-saksinya.

Begitulah, maka semua yang dapat membantu kepada perbuatan haram, hukumnya adalah haram juga. Dan semua orang yang membantu kepada orang yang berbuat haram, maka dia akan terlibat dalam dosanya juga.


Wednesday, February 4, 2009

Seminit untuk kita beringat...

DI INGATKAN SEMULA supaya tak lupa...


Protokol ke 10 Yahudi mengandungi 8 perkara....
1.. Song....
Lagu-lagu yang menghiburkan. .jika ada anak-anak yang tak tau mengucap..tetapi boleh menghafal lagu Hindustan yang panjang berjela... Ada anak-anak yang tak hafal Fatihah....tapi boleh mengingati lagu Siti Norhaliza yang panjangnya berdepa depa..... berjaya sudah Yahudi.... Hingga kita terfikir......bagaimana jadinya radio kalau tanpa lagu?

2. ...Sex.....
Lagi satu kegilaan remaja dan yang tua. Sex di mana-mana..dikaca tv, dalam filem, dalam iklan...babak sex amat lumrah...kekadang adegan sex tak diperlukan, tetapi diselitkan jua sehingga ada orang menonton filem hanya kerana ada adegan sex...filem 18SX amat laris berbanding filem U.... VCD lucah mudah didapati bersepah sepah...dan harganya amat murah... Adakah filem yang tiada adegan sex? Lagi sekali berjaya sungguh Yahudi laknatullah. .....

3. ...Smoke....
Rokok..menjadi kegilaan para remaja....sehingga dikatakan tidak modern jika tidak merokok...malah sekarang merokok menjadi budaya bagi mana-mana perempuan yang kononnya mau di gelar 'up to date'.. Dulu yang merokok ini golongan PELACUR & PEREMPUAN CABERET saja.... ataupun penari kabaret..... (aku tengok dari filem P Ramlee)....

4. .....Sport.. .
Pelbagai jenis sukan di tonjolkan dan lelaki dengan perempuan sama-sama berlumba mencari nama dalam sukan...hinggakan sekarang bola sepak pun perempuan main juga....Bila bersukan, tutup aurat mestilah jauh sekali, sembahyang pun banyak yang miss.....bukan yang bermain sahaja tak sembahyang.. ...yang menonton pun tak sembahyang juga ......Kalau menonton dirumah.... akan lambat sembahyang sebab takut tak nampak macam mana masuk GOL......Yahudi gol lagi.......sampai ada ulamak kata...kerana sukan ...sembahyang boleh tangguh... Yang heran tu JANTAN tak ada lah seksi atau ketat ketat, tapi yang PEREMPUAN mesti pakai KETAT METAT hingga menampakkan lurah yang anu tu.... Masha'allah,.. YAHUDI Menang lagi tu...

5. .. Fun..
Hiburan...di mana-mana kita dapat hiburan yang melalaikan.. ..Kalau kita lihat dalam 100 majalah..mungkin 99 adalah majalah hiburan..termasuklah majalah mangga....yang menayangkan buah mangga dua butir artis perempuan, kekadang macam buah betik pon ada... . Kalau ada konsert....sanggup orang Islam bertandang hingga menghabiskan banyak wang dan bila ke konsert....pelbagai maksiat akan diselit masuk.... dan yang best nya Mak & Bapa siap menangis kalau anak tak terpilih atau tersingkir siap nasihat lagi "tak apa lah Anak ku "Insyallah" lain kali kita cuba lagi" siap guna perkataan Insyallah tu nak buat benda yang begitu, kalau pertandingan mengaji Quran atau Nyashid memuji nama ALLAH tu kira O.K lah, ni nak buat kerja kerja meleka kan guna perkataan Insyallah, tak ke dangkal Ilmu tu.... Yahudi terhibur lagi.... Yahudi menang lagi la woiiiii…

6.... Female...
Perempuan... tawaran Yahudi yang amat mengasyikkan. .terutama dalam iklan..yang kadang-kadang tidak ada kena mengena dengan perempuan... Kalau kita ke kedai bateri kereta....dihadapan bateri terpampang gadis sunti separuh bogel beraksi..... Nak tunjuk buah betik… yang lagi best tu "FORMULA 1" wooooooo alah hai.... kebanyakkan pompuan yang tak berapa nak pakai baju, kalau pakai pon jenis ketat metat, ada lah kekadang tu terjulur selai dua yang sesat si bulu tu, masya allah apa kena mengena bateri kereta dan lumba kereta dengan perempuan?.. .kalau iklan Modess... perempuan adalah patutnya...Yahudi bersorak lagi......

7...Fashion....

Fesyen terutama perempuan yang bermacam-macam. sehinggakan kalau pakai tudung pun mereke dah tak menutup aurat....Macam mana dikatakan bertutup aurat jika bertudung tetapi berbaju ketat yang kekadang menampakkan pusat? Jalan lengok lengok persis kucing yang mengajak mengawan. Yang mewarnakan rambut lagi teruklah...Buat apa bertudung kalau rambut diwarnakan.. ...Bila warnakan rambut..mestilah tidak bertudung sebab kalau bertudung..bagaiman a nak menayangkan warna rambut yang terkini itu... Kalau dah rambut diwarnakan.. .. sembahyang pun tak sah...malah mandi hadas pun tak sah sebab kebanyakan pewarna adalah kalis air...itu tak kira yang cukur bulu kening lagi...Yahudi ketawa lagi....Umat islam sudah jadi macam Yahudi..... Bahkan Islam lebih teruk dari Yahudi tu… Tak semua nya lah tapi kebanyakkan nya begitu lah.

8.. .. Food..Makanan. .
Lagi satu kegilaan Umat Islam terutama makanan dari Barat termasuklah MC D, Kentucky , Pizza...dan seribu satu macam lagi...Buah kurma yang menjadi makanan Rasulullah di pandang hina....masuk rumah pun setahun sekali bila bulan Ramadan...tapi makanan Barat menjadi kebanggaan.. .Bila makanan datang dari Barat.. adakah kita yakin tentang halalnya? Contoh Kentucky ..rempahnya datang dari Amerika....siapa nak pergi check...halal ke tidak? Bila makan benda haram, masa kan iman menjadi mantap...Maka lahirlah Umat Islam yang bukan perangai saja macam yahudi... tetapi berfikiran pun macam yahudi...Nauzubilla h.....Yahudi makan Islam lagi...

Itu baru protokol yang ke 10......yang lain-lain entah macam-macam lagi.... aku cinta Malaysia .....tapi kita wajib lebih cintakan “ALLAH

Tuesday, February 3, 2009

Kenapa Yahudi bijak sekali ?

Cerita ini hanya saya CUT & PASTE untuk tatapan atau pengetahuan ramai begitu juga dengan saya harap mendapat iktibar & hikmah dari article ni.

Mengapa Yahudi Bijak?
Setelah berada 3 tahun di Israel kerana menjalani housemanship di beberapa hospital di sana, ada beberapa perkara yang menarik dapat saya perhatikan untuk dijadikan tesis ini, iaitu "Mengapa Yahudi Bijak?".

Memang tidak dapat dinafikan ramai cendikiawan berbangsa Yahudi, dari segala bidang, Engineering, musik, saintis dan yang paling hebat ialah bidang perniagaan, di mana ia memang paling tersohor. Hampir 70% perniagaan di dunia dikuasai oleh kaum Yahudi, dari kosmetik, pakaian,pemakanan, senjata, perhotelan, perfileman diHollywood dan sebagainya.

Ketika tahun kedua, akhir bulan December 1980 dan sedang saya menghitung hari untuk pulang ke California saya terfikir apakah sebabnya kaum Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau olah manusia sendiri? Adakah bijak boleh dijana? Seperti kilang pengeluaran?
Maka saya pun tergerak membuat tesis untuk Phd saya, di samping kebaikan untuk umat sejagat dan dapat hidup secara harmoni. Untuk pengetahuan anda tesis yang saya lakukan ini mengambil masa hampir lapan tahun, ini kerana untuk mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.

Antara data-data yang saya kumpulkan ialah pemakanan, adat resam, agama, persiapan awal untuk melahirkan zuriat dan sebagainya dan data-data tadi saya cuba bandingkan dengan bangsa dan kaum-kaum lain.

Marilah kita mulakan dengan persiapan awal melahirkan zuriat. Di Israel, setelah mengetahui yang sang ibu sedang mengandung, pertama kali saya perhatikan ialah, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano dan si ibu dan bapa akan membeli buku metamatik dan menyelesaikan masalah metamatik bersama suami, saya sungguh hairan kerana teman saya yang mengandung sering membawa buku metamatik dan bertanya kepada saya beberapa soalan yang beliau tak dapat menyelesaikanya, oleh kerana saya memang minat tentang metamatik, tentu saja dengan senang saya bantu beliau. Saya bertanya kepada beliau, adakah ini untuk anak kamu? Beliau menjawab, "ia, ini untuk anak saya yang masih di dalam kandungan, saya sedang melatih otak beliau, semoga ia menjadi genius apabila dewasa kelak" Perkara ini membuat saya tertarik untuk mengikut perkembangan beliau seterusnya.

Berbalik kepada metamatik tadi, tanpa merasa jenoh beliau membuat latihan metamatik sehingga beliau melahirkan anak. Seperkara lagi yang saya perhatikan ialah pemakanan beliau, sejak awal mengandung beliau gemar sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu, dan untuk tengahari makanan utama beliau ialah roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang digaul dengan badam dan berbagai jenis kekacang. menurut beliau daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merosakkan pengembangan dan penumbuhan otak anak di dalam kandungan. menurut beliau ini adalah adat orang-orang yahudi ketika mengandung dan ianya menjadi semacam kewajipan untuk ibu-ibu yang sedang mengandung mengambil pil minyak ikan.

Ketika saya diundang untuk makan malam bersama orang-orang Yahudi, perkara pertama yang saya perhatikan ialah menu mereka. Setiap undangan yang saya perhatikan ialah mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet) dan biasanya daging tidak akan ada bersama di meja jika ada ikan. menurut mereka, campuran daging dan ikan tak elok dimakan bersama. Salad dan kacang adalah suatu kemestian, terutama badam.

Seperkara yang pelik ialah mereka akan memakan buah-buahan dahulu sebelum memakan hidangan utama. Jangan terperanjat jika anda diundang ke rumah Yahudi anda akan dihidangkan buah-buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah-buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk dan lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah taboo, apabila anda diundang makan di rumah Yahudi, jangan sekali-kali merokok, dan tanpa malu mereka akan menyuruh anda keluar dari rumah mereka dan merokok di luar rumah mereka. Menurut saintis di Universiti Israel, siasatan menunjukkan nikotin dapat merosakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada genes. ini bermakna keturunan perokok bakal membawa generasi yg cacat otak (bodoh atau lembab). Suatu penemuan yg dahsyat ditemui oleh saintis yg mendalami bidang genes dan DNA. Para perokok harap ambil perhatian. (Ironinya, pemilik pengeluar rokok terbesar adalah ..... tekalah sendiri!)

Perhatian saya selanjutnya ialah melawati tadika mereka. Pemakanan anak-anak tadi cukup dikawal. makanan awal ialah buah-buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oilever). Di dalam pengamatan saya, kanak-kanak Yahudi sungguh bijak dan rata-rata mereka memahami 3 bahasa iaitu Hebrew, Arab dan Inggeris dan sedari awal lagi mereka telah dilatih bermain piano dan violin. ini adalah suatu kewajipan. Menurut mereka bermain musik dan memahami nota-notanya dapat meningkatkan lagi IQ kanak- kanak dan sudah tentu bakal menjadikan budak itu bijak.

Ini menurut saintis Yahudi, gegaran musik dapat stimulate (semacam senaman untuk otak) maka itu terdapat ramai sekali genius musik terdiri dari kaum Yahudi.

Seterusnya ke darjah 1 hingga 6. anak-anak Yahudi akan diajar metamatik berkonsepkan perniagaan dan pelajaran sains amatlah diberi keutamaan. Di dalam perhatian peribadi saya, perbandingan dengan anak-anak di California, ianya jauh berbeza tentang IQ dan boleh saya katakan 6 tahun ke belakang!!!. Segala pelajaran akan dengan mudah ditangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi sukan juga menjadi kewajipan bagi mereka dan sukan yg diberi keutamaan ialah memanah, menembak dan berlari. menurut teman saya ini, memanah dan menembak dapat melatih otak memfokus sesuatu perkara di samping mempermudahkan persiapan untuk perkhidmatan negara.

Selanjutnya pemerhatian saya menuju ke sekolah tinggi (menengah). di sini murid-murid ditekan dengan pelajaran mata sains dan mereka digalakkan mencipta produk. segala projek mereka walaupon kadangkala kelihatannya lucu dan mengarut, tetap diteliti dengan serius apatah lagi ianya berupa senjata, perubatan dan engineering, idea itu akan dibawa ke institute tinggi di Politeknik dan Universiti.
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakulti perniagaan. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka tentang perniagaan. Di akhir tahun di universiti, para penuntut di bidang niaga dikehendaki melakukan projek dan memperaktikkannya dan anda hanya akan lulus jika kumpulan anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US1juta! Anda terperanjat? Itulah kenyataan, dengan rangkaian seluruh dunia dan ditaja sepenuhnya oleh syarikat milik Yahudi, maka tidak hairanlah mereka dapat menguasai ½ perniagaan di dunia! Siapakah yg mencipta design Levis yg terkini? Ianya dicipta di Universiti Israel oleh fakulti bisnes dan fesyen.

Pernahkah anda melihat cara orang Yahudi melakukan ibadah mereka? Salah satu caranya ialah dengan menggoyangkan kepala mereka. menurut mereka ini dapat mengaktifkan otak mereka dan menambahkan oksijan di kepala. banyak agama lain di Timur Tengah, seperti Islam juga ada menyuruh umatnya menunduk atau menggoyangkan kepala. ini guna dapat mensimulasikan otak kita supaya bertambah aktif.

Lihat orang orang Jepun, mereka sering menunduk-nundukkan kepala dan ianya sebagai adat. Ramai orang-orang Jepun yg pandai? Adakah ianya sebagai kebetulan? Kegemaran mereka ialah sushi (ikan mentah). Adakah ini kebetulan? Fikirkanlah!

Berpusat di New York, Dewan Perniagaan Yahudi bersedia membantu mereka yg berminat untuk melakukan bisnes (sudah tentu untuk Yahudi sahaja). jika mereka ada idea yg bernas, jawatankuasa akan memberi pinjaman tanpa faedah dan pentadbir dari jawatankuasa tadi akan bekerjasama dengan anda untuk memastikan yg perniagaan mereka menurut landasan yg betul. Maka itu lahirlah Starbuck, Dell computer, Coca-cola, DKNY, Oracle, Perfileman di Hollywood, Levis, Dunkin Donut dan ada beratus kedai ternama di bawah naungan dewan perniagaan Yahudi di New York.

Graduan Yahudi dari fakulti perubatan New York akan disarankan untuk mendaftar di persatuan ini dan digalakkan memulakan klinik mereka sendiri dengan bantuan wang tanpa faedah. barulah saya tahu mengapa hospital di New York dan California sentiasa kekurangan doktor pakar.

Kesimpulanya, pada teori saya, melahirkan anak dan keturunan yg bijak boleh dilaksanakan dan tentunya bukan semalaman. ianya memerlukan masa, beberapa generasi mungkin? Persiapan awal adalah ketika sang ibu mengandung. galakkanlah si ibu melakukan latihan metamatik yg mudah tetapi konsisten di samping mendengar musik klasik. Seterusnya ubahlah cara pemakanan. makanlah makanan yg elok dan berhasiat yg baik untuk otak. menghayati musik sejak kecil adalah baik sekali untuk penumbuhan otak kanak-kanak. dengan bermain piano dan violin sudah tentu dapat melatih anak-anak mencerdaskan otak mereka. demikian juga sukan yg memerlukan konsetrasi yg tinggi, seperti memanah, bola keranjang, dart dan menembak.
Merokok menjanjikan generasi yg moron (goblok) dan sudah tentu genes bodoh akan mengikut ke generasi si perokok.

Lawatan saya ke Singapore pada tahun 2005 amat memeranjatkan sekali. di sini perokok seperti dianaktirikan dan begitu susah sekali untuk perokok dan anda tahu berapa harga sekotak rokok? US$ 7!!! ini bersamaan perbelanjaan sehari untuk makan anda!! Saya puji sekali sikap pemerintah Singapore dan menkjubkan sekali!!! dan seperti Israel ianya begitu taboo dan cara pentadbiran dan segi pembelajaran mereka hampir serupa dengan Israel, maka itu saya lihat banyak institusi pelajaran mereka bertaraf dunia walaupon hakikatnya negeri Singapore hanyalah sebuah pulau sebesar Manhattan!!

Anda mungkin musykil, benarkah merokok dapat melahirkan generasi goblok. Saya telah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.

Lihat saja Indonesia, jika anda ke Jakarta, di mana saja anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung anda akan segera terbau asak rokok! Dan harga rokok? Cuma US$.70cts !!! dan hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyakkah universiti terdapat di sana? Hasil apakah yg dapat dibanggakan?

Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggeris? Di tangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan metamatik sedunia? Adakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri.

Di tesis saya ini, saya tidak akan menimbulkan soal agama atau bangsa. adakah Yahudi itu zalim sehingga diusir dari semenjak zaman Paraoh hingga ke Hitler. bagi saya itu isu politik dan survival. yg ingin saya ketengahkan ialah, mampukah kita dapat melahirkan generasi yg bijak seperti Yahudi? Jawapannya ialah mungkin dan tidak mustahil dan ianya memerlukan perubahan, dari segi pemakanan dan cara mendididik anak dan saya kira hanya memerlukan 3 generasi sahaja. Ini dapat saya lihat sendiri tentang cucu saya. ini setelah saya mengajar anak saya melalui program yg telah saya nyatakan di atas tadi. pada umur 9 tahun (cucu saya) dia dapat menulis esay sepanjang 5 mukasurat penuh. Esaynya hanyalah mengenai 'Mengapa saya gemarkan tomato!'

Selamat sejahtera dan semoga kita dapat melahirkan manusia yg bijak dan bersifat mulia untuk kebaikan manusia sejagat tanpa mengenal batasan bangsa.


Dr. Stephen Carr Leon (Jewish)

Monday, February 2, 2009

MELAYU dalam PENGERTIAN HALAL & HARAM

Pengertian orang Melayu dalam HALAL/HARAM dewasa kini amatlah jauh berbeza dari pengamatan kaca mata saya....

Sesuatu "HALAL" hanyalah dipandang pada SIJIL SIJIL yang tertera di cermin atau pintu masuk dan juga pada papan tanda yang terdapat di kedai kedai makan, restoran atau pasaraya yang tersergam Indah.... APAKAH INI SATU PENGERTIAN "HALAL" yang hakiki....

Sedih melihatkan BANGSA aku baik yang bertudung litup dan bersarban berketayap yang sebaya dengan Emak dan Bapa aku dibawa oleh si anak yang DANGKAL ILMU serta terlalu MODERN kononnya.

Apakah dengan hanya satu SIJIL yang terpampang itu cukup untuk kita IKTIRAFKAN makanan disitu HALAL....

Aku bukanlah mahu menunjukkan bahawa aku ini alim atau menunjukkan kononnya baik, tapi tulisan ini hanyalah luahan kesalan yang teramat terhadap bangsa aku di tipu dan diperbodohkan oleh peniaga HARBI yang mengejar keuntungan....

Salah sesiapa disini .....

Tunding menunding jari jemari sering dilempar kepada penguasa.... dan pelbagai pembesar Negara atau menteri menteri yang bersangkutan HALAL/HARAM bahkan ada ditujukan pada ULAMA ULAMA yang berada dalam KERAJAAN pemerintah.... Apakah ini satu penyelesian atau ini dijadikan HELAH supaya dapat terus menerus menikmati makanan yang belum pasti HALAL atau HARAM nya.....

Dewasa ini pengertian HALAL & HARAM adalah sesuatu yang subjective serta diperkatakan diseluruh pelusuk rantau Negara aku... Tapi apakah kepedulian yang telah diambil kira oleh masyarakat MELAYU....

Begitu juga dengan siaran siaran dikaca TV sering diperkatakan oleh penceramah penceramah yang hebat hebat, tapi bila berhadapan dengan PEMERINTAH terus diam membatu serta kelu lidah untuk menyatakan yang hak serta yang batil, lihatlah siapa yang berani bersuara atau menasihatkan PEMERINTAH berikut... Insyallah "SORU MISS" jadi ini lah yang dikatakan dunia hanyalah satu LAKONAN atau PENTAS yang mengejar DUNIAWI semata mata.

Hebat berbicara sewaktu dihadapan kamera, tapi kehebatan itu hanyalah sewaktu itu sahaja.... BACUL & DAYUS nya mereka ini.... Mungkin aku orang kecil, sering berbicara serta menegur secara terus menerus "LIVE" tapi mendapat habuan "SERANAHAN" dari bangsa aku....

SUSAH SANGAT jika MAHU MEMPERKATAKAN atau MENYUARAKAN sesuatu kebaikan.... Tapi itu tidak melunturkan sifat aku akan terus melakukan walaupun dibenci... Bagi aku biarlah manusia membenci asalkan "ALLAH" tidak membenci aku...

Hidup dibandaraya Kosmopolitan KL ini banyak dugaan serta cabaran yang perlu di hadapi.... Pelbagai kemusnahan serta KEMURTADAN berlaku disini, tapi kehidupan ini perlu diteruskan demi menghabiskan sisa sisa kehidupan dialam yang diberipinjam secara sementara...

Apakah manusia sedar atau tidak akan semua ini.... Juga aku sering mengingati MATI yang pasti datang jua menjengah walaupun kita tidak mahukan itu.... Ianya pasti datang menjemput kita kembali pada yang maha pencipta untuk dihitung NERAKA atau SYURGA.....

Pelbagai organisasi atau NGO yang ditubuhkan individu yang sedar akan apa itu HALAL & HARAM tapi tiada mendapat sokongan yang jitu dan padu, bahkan sering dituduh mengadakan cerita olok olokan untuk menyedarkan MELAYU itu semuanya satu OMONGAN KOSONG sahaja...

Tuduhan itu dilemparkan oleh kebanyakkan MELAYU yang kurang senang dengan organisasi NGO ini, kerana ini boleh membuatkan mereka sukar untuk menjamu selera ditempat kegemaran mereka yang samar samar HALAL atau HARAM... Jelas nya MELAYU yang begini adalah MELAYU tetapi bukan ISLAM...

Bila akan kita akhiri kemelut HALAL / HARAM ini...
Percayalah saya merasakan ianya tidak akan berakhir sampai bila bila kerana KITA sendiri tidak mahu perubahan itu berlaku, bahkan kita lah yang menyokong benda benda ini berlaku.

(bersambung)